Senin, 06 Agustus 2012

SEBUAH PARADIGMA MENGENAI PENGGEMBALAAN MASA LALU SAMPAI MASA KINI

"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu" (1Pet. 5:2-3).

(1) Semangat pelayanan penggembalaan haruslah SUKARELA: melayani "jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah." Konsepnya bukan keterpaksaan tetapi kerelaan hati.

(2) Motivasi untuk menggembalakan harus TANPA PAMRIH: "jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri." Konsepnya bukan untuk mencari uang dan menumpuk harta melainkan murni pelayanan yang tulus.

(3) Perilaku gembala haruslah perilaku yang RENDAH HATI: "janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." Konsepnya bukan untuk menjadi tuan atas gembalaannya melainkan menjadi pemimpin yang melayani dengan penuh pengabdian dan rendah hati.

Kesimpulannya, konsep penggembalaan dari dulu sampai kini haruslah MEMIMPIN BUKAN DENGAN KEKUASAAN TETAPI DENGAN TELADAN, yakni teladan yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus Sang Gembala Agung.

 "Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya (Mrk. 10: 42-44)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar