Senin, 06 Agustus 2012

IMAN vs PERBUATAN

ANTARA IMAN DAN PERBUATAN, DI PIHAK MANAKAH ANDA?

Rasul Paulus berkata: "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat" (Rom 3:28).

 Sedangkan . . . rasul Yakobus berkata: "Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman" (Yak. 2:24).

John Stott mengatakan ada ketidakcocokan di antara kedua rasul tersebut. Tetapi ketidakcocokan tersebut lebih bersifat semu.

Alasan perbedaan mereka ialah karena konteks pengajaran mereka berbeda. Injil yang sama dengan penekanan yang berbeda. Musuh mereka sama yakni para pengajar palsu namun dengan perbedaan pandangan.

Rasul Paulus berhadapan dengan para penganut Yudaisme yang mengajarkan bahwa pembenaran lahir melalui perbuatan dengan menaati hukum Taurat. Oleh sebab itu, penekanan rasul Paulus adalah IMAN.

Sedangkan, lawan rasul Yakobus adalah kaum intelektual Yahudi yang mengajarkan bahwa pembenaran hanyala melalui iman ortodoks. Oleh karenanya, penekanan rasul Yakobus adalah PERBUATAN.

Perhatian penting yang harus dicermati adalah kita tidak dapat diselamatkan karena perbuatan, juga tanpa perbuatan.  Stott kembali mengatakan fungsi perbuatan bukan untuk memperoleh keselamatan tetapi untuk menunjukkannya, bukan untuk memperoleh keselamatan tetapi untuk membuktikannya. Jadi, ketika rasul Paulus menekankan iman yang melahirkan perbuatan, rasul Yakobus justru menekankan perbuatan yang lahir dari iman.

Kesimpulannya: IMAN TANPA PERBUATAN PADA HAKIKATNYA ADALAH MATI

 "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati" (Yak. 2:26)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar