Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.” Roma 12: 2
PENDAHULUAN
Fenomena
film Korea yang marak ditayangkan di layar-layar televisi memberikan
pengaruh/dampak yang besar bagi kehidupan banyak orang di Indonesia.
Trend Korea begitu menggila di kalangan anak muda masa kini. Mulai dari
model pakaian, kelompok musik sampai gaya rambut semuanya mengikuti
perkembangan mode di Korea, khususnya lewat penampilan artis-artis
Korea. Banyaknya orang yang secara serentak menyukai hal-hal yang
berbau Korea menunjukkan besarnya pengaruh budaya Korea yang ditampilkan
secara terus menerus kepada anak-anak muda di Indonesia.
Pengaruh
yang diberikan oleh seorang artis kepada para penggemarnya memang
merupakan hal yang klasik yang bisa terjadi di negara manapun. Orang
begitu terpengaruh sampai kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya
hanya karena ingin menyerupai idolanya. Inilah kekuatan dari sebuah
pengaruh. Jika pengaruh yang diberikan baik, maka tidak memberikan
masalah yang berarti, namun bagaimana jika pengaruh yang diberikan
buruk? Dunia ini memang menarik, ia menampilkan kerlap-kerlipnya cahaya
yang menarik dan menyenangkan, yang memberikan banyak pengaruh baik
positf maupun negatif melebur menjadi satu.
Pertanyaannya,
bagaimana dengan orang Kristen? Apakah orang Kristen juga ikut
terpengaruh oleh dunia, atau sebaliknya mempengaruhi dunia? Sebagai
orang Kristen jangan sampai kita terpengaruh oleh pengaruh dunia yang
buruk. Sebaliknya kitalah yang seharusnya memberikan pengaruh yang baik
bagi dunia, berani tampil beda sebagai anak-anak Tuhan.
PENJELASAN
Orang
Kristen memiliki kewajiban untuk memberi pengaruh bagi dunia ini Tuhan
memerintahkan kita untuk menjadi pengaruh! Alkitab sendiri
mengonfirmasinya dalam Matius 28: 19-20 yang mengatakan bahwa orang
Kristen memiliki kewajiban untuk membawa sebanyak-banyaknya orang
kepada Kristus. Kisah Rasul 1: 8 memerintahkan hal yang sama bahwa
setiap orang Kristen harus menjadi saksi mulai dari lingkungan yang
bersifat lokal kepada yang global. 2 Korintus 5: 19, Paulus menegaskan
bahwa orang Kristen memiliki tugas untuk menolong orang-orang berdosa
untuk diperdamaikan dengan Allah.
Untuk bisa memberikan
sebuah pengaruh kepada lingkungan sekitar tidaklah mudah. Butuh
kesungguhan, konsistensi dan integritas. Untuk bisa memberikan pengaruh
kepada lingkungan sekitar kita, kita harus menampilkan yang berbeda,
tidak ikut dunia. Sebab dunia ini sudah jatuh ke dalam dosa, maka Rasul
Paulus berkata di Roma 12: 2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Inilah salah satu cara, kondisi yang efektif agar orang Kristen dapat
memberi pengaruh bagi lingkungan sekitarnya pada khususnya dan bagi
dunia ini pada umumnya.
Ketika orang Kristen menyerahkan
seluruh hidupnya bagi Tuhan, perubahan akan terjadi dalam relasinya
dengan dunia. Orang Kristen dipanggil untuk memiliki gaya hidup yang
berbeda dari yang dunia tawarkan dengan segala sikap dan kebiasaannya,
yang biasanya bersifat individualistis dan rusak (Gal. 1: 4; 1Pet. 1:
14). Orang Kristen adalah warga Kerajaan Allah dan itulah yang harus
ditunjukkan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa memberi pengaruh pada
dunia sekitar kita jikalau kita sendiri mengikuti gaya hidup dunia?
“Berubahlah oleh pembaharuan budimu,” kata Yunani untuk “berubah” (transformasi) adalah “metamophousthe”
adalah akar dari kata metamorfosis. Orang Kristen dapat memberi
pengaruh kekristenan jika ia mengalami transformasi dari dalam keluar. “Pembaharuan budi” (anakainosei) yang
dimaksud Paulus mengacu kepada cara berpikir yang baru, sebuah
pemikiran yang disesuaikan dengan cara berpikir Allah daripada cara
berpikir dunia. Dan perubahan itu harus dimulai dari akal budi, di mana
seluruh pikiran dan tindakan dimulai. Maka ada satu kutipan yang
menarik mengenai memberi pengaruh, “Jagalah pikiranmu; mereka akan
menjadi perkataan. Jagalah perkataan; mereka akan menjadi tindakan;
jagalah tindakan; mereka akan menjadi kebiasaan; jagalah kebiasaan;
mereka akan menjadi karakter. Karakter Kristus atau karakter dunia
yang ingin kita saksikan? Karakter kita akan memberi pengaruh, baik
yang baik maupun yang buruk terhadap lingkungan kita.
REFLEKSI-APLIKASI
Jika
kita ingin hidup kita memberi pengaruh yang baik dan benar sesuai
dengan tatanan yang Kristus ajarkan. Maka kita harus berani untuk
menampilkan gaya hidup yang berbeda dengan yang ditawarkan dunia.
Mengalami transformasi (perubahan) dalam pemikiran kita kepada pemikiran
Kristus merupakan cara yang efektif dalam kita memberi pengaruh
kekristenan membawa orang untuk mengenal Tuhan Yesus tanpa perlu
melakukan kristenisasi.
DISKUSI
1. Apakah saudara lebih banyak terpengaruh atau mempengaruhi keadaan sekitarmu?
Tuliskan dan sharingkan lima hal yang dapat membedakan hidupmu dengan orang yang belum mengenal Kristus!
2.
Sebutkan dan sharingkan hal-hal apa saja (kebiasaan/gaya hidup/sikap)
yang saudara rindu ingin saudara ubah/perbaharui demi menyaksikan
Kristus dalam hidup saudara!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar